logo-unimalogo-unima-stickylogo-unimalogo-unima
  • HOME
  • ABOUT US
  • MEMBERSHIP
  • NEWS
  • EVENT
  • CONTACT US
✕

LAPORAN PERAN SERTA UNIMA INDONESIA PADA KONGRES UNIMA INTERNASIONAL DAN FESTIVAL WAYANG DUNIA DI TOLOSA DAN SAN SEBASTIAN, SPANYOL 28 Mei s/d 5 Juni 2016

October 26, 2018
Categories
  • News
  • Reports
Tags

Atas undangan Presiden Unima Internasional Mr. Dadi Pudumjee, Unima Indonesia berperan serta dalam Kongres Unima Intemasional ke 22 dan Festival Wayang Dunia masing-masing di Tolosa dan San Sebastian.

Peserta kongres, Simposium, Festival di perkirakan berjumlah 400 orang dari 53 negara dan berasal dari 5 benua. Anggota Unima seluruhnya ada 90 negara, berarti lebih dari separoh hadir.

Jarak antara hotel tempat menginap delegasi Unima Indonesia di Amara Plaza Hotel San Sebastian dan Tolosa, tempat kongres cukup jauh dan berangkatnya ditempuh dengan bis yang disediakan panitia (disediakan 3 bis), pulangnya dengan kereta api.

Cuaca yang dingin disertai hujan,. merupakan kendala bagi para delegasi.

Delegasi Unima Indonesia berperan serta pada kongres, symposium dan festival. Berangkat tanggal 26 Mei 2016 dan kembali tanggal 6 Juni 2016.

PELAKSANAAN KONGRES.

Dalam sambutannya, Presiden Unima Internasional Mr. Dadi Pudumjee dari India menyatakan apresiasi kepada Tuan Rumah Spanyol, Khususnya Ms. Idoya Otegui, pemerintah Perancis atas kontribusi di bidang keuangan.

Unima Internasional merupakan NGO yang tertua didunia yang aktif dibidang teater internasional , bherkontribusi untuk perkembangan puppetry art dan Unima mempromosikan nilai nilai kemanusiaan dan perdamaian serta saling pengertian antar manusia terlepas dari asal usul, politik, keyakinan agama dan budaya yang beraneka ragam.

Delegasi Unima Indonesia pada kongres terdiri dari Presiden Unima Indonesia, Dubes Samodra Sriwidjaja, 3 councillors, DR. MAS Hikam, DR El Zastrouw Ngatawi, Gaura Mancacaritadipura , Pengamat Kongres Susanto Hartanto, Maria Theresia Widyastuti, Bendahara Yulita Samodra.

Point of meeting peserta kongres, symposium, festival bertempat di Festival Club DSS2106 Headquarter Easo, 43, di San Sebastian.

Semenjak opening Cocktail pada hari Sabtu 28 Mei, Team lobby Unima Indonesia yang dipimpin oleh Gaura Mancacaritadipura telah bergerak ke semua peserta untuk memperoleh gambaran persuaraan menghadapi voting tanggal 1 Juni 2016 menghadapi Korea Selatan. Perlu dicatat bahwa Amerika Serikat tidak jadi mencalonkan diri sebagai tuan rumah tahun 2020 sedangkan Thailand dianggap tidak memenuhi persyaratan sehingga konsentrasi Indonesia tertuju kepada Korea Selatan. Waktu lobby , disamping permintaan dukungan kepada Indonesia juga membagikan buku program dan leaflet.

Lobby di hari pertemuan sangat penting untuk memperoleh gambaran umum tentang peta persuaraan(voting map) dimana banyak delegasi Unima Internasional yang simpati kepada Indonesia khususnya venue kongres dan festival di Gianyar Bali.

Pada harl kedua tanggal 29 Mei 2016, lobby dilanjutkan dan gambaran tentang peta persuaraan makin jelas.

Tanggal 30 Mei 2016, memperoleh kesempatan menyampaikan pidato kampanye bertempat di Festival Club. Ditekankan oleh Presiden Unima Indonesia tentang latar belakang pendirian Unima Indonesia pada tanggal 16 Desember 2009, peran serta dalam berbagai kegiatan Unima Internasional, perayaan setiap Ulang Tahun Unima Indonesia selalu mengadakan pergelaran wayang dan kegiatan lainnya dan alasan mengapa Bupati Gianyar tidak dapat hadir.

Juga ditekankan mengenai Bali dalam segala aspeknya, terutama hotel tempat kongres dan Bali Agung sebagai tempat pembukaan dan penutupan festival jika Indonesia terpilih menjadi tuan rumah th 2020. Juga ditekankan kehadiran 4 penari Bali dari sanggar Paripurna pimpinan I Made Sidia, sebagai pengganti kehadiran Bupati Gianyar.

Selama pidato, dilayar ditayangkan hotel-hotel, panorama, tari Bali yang sangat indah.

Tari Bali menjadi sangat menarik (Tari Legong, Topeng Tua, Tari Rangda) dan terahir para penari mengajak para tamu ikut menari. Waktu yang ditetapkan hanya 30 menit , namun dalam prateknya berlangsung hingga 1 jam lebih. Penonton dan tuan rumah Ms. ldoya masih asyik menonton sampai selesai.

Pada tanggal 31 Mei 2016, acara kongres diisi dengan presentasi Unima Ukraina, Amerika Utara, Italia, Brazil. Pada malam hari delegasi Unima Korea Selatan mendapat kesempatan berkampanye di Festival Club dan cukup bagus presentasinya karena mereka sudah lama menjadi anggota Unima Internasional dan mengenal cara berkampanye di Unima.

Tanggal 1 Juni, acara penting Kongres di tolosa adalah voting untuk memilih Tuan Rumah Kongres Unima dan Festival Wayang Dunia tahun 2020, Delegasi Unima Korea Selatan telah mendekati Presiden Unima Mr. Dadi Pudumjee dan minta supaya mereka mendapat kesempatan untuk menampilkan kesenian Korsel karena pada saat kampanye hanya mendapat waktu 30 menit untuk tampil. Tapi Indonesia juga menuntut hal yang sama. Indonesia menampilkan 2 penari Wanita, Legong Bali yang mendapat sambutan hangat dari peserta kongres. Gaura menampilkan wayang kulit Hanomannya. Unima Korsel menampilkan marionette dan gendang nya.

Pada saat persuaraan , ditempuh dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan dan sambil menunjukan voting card, masing-maslng delegasi/councilors memasukkan persuaraannya di box yang telah disediakan . setelah persuaraan ditutup box dibawa kelaur ruangan oleh petugas election (election committee). Guna mencegah terjadinya kecurangan, delegasi Indonesia terus memantau perhitungan suara di luar ruangan.

Setelah selesai penghitungan suara petugas masuk ke ruangan dan mengumumkan hasil perhitungan suara: 68 untuk Indonesia dan 44 untuk Korea Selatan. Selanjutnya Presidan Unima Indonesia diminta memberikan sambutan singkat yang intinya ucapan terima kasih atas dukungan dari para councilors, Indonesia tidak memandang sebagai kemenangan semata mata, tetapi sebagai awal penugasan dan sangat perlu didukung oleh semua pihak. Kemudian Presiden Unima Dadi Pudumjee

memberikan Bendera Unima untuk dikibarkan tahun 2020.

Acara kongres dilanjutkan dengan pemilihan Presiden, Wakil Presiden, Sekjen Unima. Indonesia memberi dukungan kembali kepada Mr. Dadi Pudumjee dari India sebagai Presiden Unima Internasional dan Mr. Manuel A. Morea dari Portorico serta Mrs. Karen Smith dari Amerika masing-masing sebagai Wakil Presiden, untuk Sekjen Unima Internasional Indonesia mendukung Ms. Idoya Otegui dari Spanyol.

Unima Indonesia juga mendukung calon-calon Executive committee dan commissions.

Setelah penutupan Kongres , tanggal 3 Juni 2016 Unima Indonesia mengundang Presiden, Wakil Presiden dan Sekjen, mantan Sekjen dan concillors Amerika makan malam di Chinese Restaurant, untuk mendapatkan informasi sekitar penyelengaraan Kongres dan Festival.

Tanggal 5 Juni 2016, pengurus inti Unima diundang Ms ldoya dan Presiden Unima Internasional untuk makan malam sambil mendengarkan arahan mereka, yang penting:

  1. Sebaiknya tempat kongres dan Festival berdekatan untuk mempermudah gerak para delegasi.
  2. Untuk Eksekutif komite mereka membayar sendiri tiket pesawat terbang.Tuan Rumah membayar akomodasi dan transportasi local serta konsumsi yg berjumlah 19 orang
  3. Untuk Presiden dan Sekjen Unima Internasional tiket pp ditanggung Tuan Rumah dan tidak harus di first class (di ekonomi premium saja).
  4. Agar disediakan simultaneously translator dalam bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Chenese dan Jepang tidak diharuskan dari PBB.
  5. Thema symposium agar mengenai puppet/wayang.
  6. Agar disediakan computer, fax, hp, WIFI, WA,sms
  7. Yang memberi sambutan 8 orang saja.
  8. Durasl kongres 5 hari dan festival 9 hari.
  9. Untuk festival terserah tuan rumah, mau kompetisi atau eksibisi saja.
  10. Sebaiknya ada city tour
  11. Certificate of attendance perlu di berikan.
  12. Saat opening ceremony agar ditampilkan dalang bocah.
  13. Secara resmi akan dikirim hasil hasil kongres untuk diteruskan kepada instansi-instansi terkait.
  14. Agar diberikan free local transportation
  15. Pameran, sebaiknya dilakukan 2 bulan sebelum kongres dan festival.
  16. Diperkirakan akan banyak delegasi yang hadir mengingat Bali punya daya tarik tersendiri. Ini adalah perkiraan Presiden Unima Internasional Dadfi Pudumjee.

Tanggal 15 Juni 2016, Sekjen terpilih Ms. Idoya mengirimkan hasil Kongres yang intinya sejak tanggal 30 Mei – 3 Juni 2016, selama 5 hari berturut turut telah berlangsung diskusi, kesimpulan, tukar menukar pendapat, kontak kontak baru di seluruh dunia, kenalan kenalan dan proyek-proyek baru. Yang hadir semua sekitar 400 termasuk 170 yg ikut kongres, festival dan symposium dari 53 negara yg mencakup 5 benua.

Surat tersebut juga menyebutkan bahwa Indonesia terpilih sebagai Tuan Rumah Kongres Unima Internasional dan Festival Wayang Dunia tahun 2020. Selanjutnya atas nama Sekjen Idoya, pemberitahuan resmi ini agar disebar luaskan ke instansi-instansi (

pemerintah pusat, Gubernur, Bupati dan para sponsor) agar dapat membantu Indonesia sebagai Tuan Rumah tahun 2020 di Gianyar Bali.

PELAKSANAAN FESTIVAL

Semula Festival hanya diikuti oleh Unima dan 4 negara yaitu:

  1. Show for Children and Families (Japan, Netherland)
  2. Shows for adults (Bulgaria, Perancis, Italia, Brazil)
  3. Street performances,

Belakangan, semua Negara boleh lkut festival termasuk Korea Selatan dan lndonesla.Peran serta Tarian Bali Indonesia dalam Festival di satukan pada saat pidato kampanye yang terkesan sangat menarik dan memukau.

PELAKSANAAN SIMPOSIUM

Pada Simposium Unima Indonesia telah diwakili MariaTheresia Widyastuti yang berlangsung dari tanggal 28 dan 29 Mei. Topik nya La Maquina Real and Puppet Theater Repertoire in Europeand America. Memahami sejarah dan perkembangan technologi PuppetMachine di Eropa dan Amerika.

Pembicara umumnya dari dunia akademis dan peneliti dan hanya 1 orang sebagai pelaku seni. Pembicara dari Spanyol dan Eropa sertadari Mexico sehingga tidak dapat menggambarkan perkembanganPuppet Machine di Amerika dengan menyeluruh.

Pembicaranya agak monoton, kecuali dari Francoise (Perancis) dan Desiree (Spanyol) yang pelaku seni puppet machine yang membawakannya dengan menarik. Peserta tidak diberi materi atau slide hingga tidak memiliki dokumen. Pembicaranya terlalu banyak tapi waktunya sedikit hingga kurang kesempatan untuk diskusi.

Interpreter yg membantu tidak standar, hingga tertinggal jauh dari pembicaranya. Topik lebih fokus pd sejarah kurang mengupas implementasi dan inovasi yg perlu dilakukan oleh organisasi seni dan Lembaga pendidikan.

Tidak dilakukan evaluasi cara penyelenggaraan agar symposium berikutnya lebih baik lagi.

KESIMPULAN

  1. Kemenangan atas Korea Selatan, terutama karena factor lobby yang intensif, kampanye dan tari Bali yang merupakan daya Tarik tersendiri. Terkesan “everybody want to go to Bali”
  2. Segala urusan yang meliputi Travel Documents, asuransi, akomodasi, konsumsi, local transport, souvenier berjalan lancar walaupun tidak ada perhatian dan bantuan dari Negara akreditasi (Spanyol) walaupun Dubesnya sudah diberitahu sebelumnya tentang program acara Unima di Spanyol.
  3. Penggalangan dana dari para sponsor berjalan lancar dengan hasil yang mencukupi berkat campur tangan dari para Fund Raiser seperti BCA, BNI, Kompas, Ciputra Group, Taspen, Bank Mandiri, Yayasan Putro Pendowo, NOP.
  4. Publikasi dan media Indonesia nyaris tidak ada, padahal Kongres dan Festival merupakan forum Perkenalan Wayang Indonesia didunia InternasionaI.
  5. Suksesnya pelaksanaan Kongres, symposium, Festival di Spanyol karena berkat bantuan dana dari pemerintah Perancis dan Swasta Spanyol.

REKOMENDASI

  1. Untuk suksesnya pelaksanaan Kongres Unima Internasional dan Festival Wayang Dunia tahun 2020 di Gianyar Bali, perlu campur tangan dan bantuan dari instansi pemerintah, P dan K, Menko PMK, Kemendagri, Kemenlu, pemerintah Daerah, Gubernur Bali, Bupati dan Walikota Gianyar.
  2. Karena Kongres berlangsung dalam 5 hari dan Festival 9 hari, maka untuk konsumsi perlu dicari sponsor hari per hari sampai hari ke empat belas (untuk makan pagi, siang dan malam)
  3. Perlu Perwakilan RI di luar negeri yang ada anggota Unimanya dilibatkan, terutama dalam pemberian visa selama berlangsung acara Unima.
  4. Perlu persiapan akomodasi di sekitar hotel di Nusa Dua atau Sanur yang terdekat dengan tempat festival di Gianyar.
  5. Perlu persiapan Posko Unima mulai di Jakarta, Denpasar, dan tempat berlangsungnya acara, disertai umbul umbul terutama di sepanjang jalan, baik di Jakarta maupun di Bali.
  6. Perlu segera dibentuk personalia untuk mengisi tugas ketua panitia, wakil ketua panitia , sekretaris, wakll sekretaris, Bendahara, wakil bendahara. Perlu diisi orang-orang yg berpengalaman untuk Organizing committee, steering committee, event organizer, MC dan L.O (meliputi bahasa Inggris, Spanyol, Perancis, Jepang, China) serta stimultanous stranslator yang meliputi ke 5 bahasa tsb.
  7. Keamanan disekitar kongres dan festival serta akomodasi perlu disiapkan secara cermat dengan kerja sama Polri, TNI.
  8. Perlu mengerahkan Press dan media baik cetak maupun electronic yang mencukupi.
  9. Saat pameran, perlu ditampilkan karya seni seperti marionette Bali (akan dibuat oleh Sanggar Paripurna), proses pembuatan wayang, melukis wayang, menatah wayang dll.
  10. Saat pembukaan Festival Wayang Dunia, atas saran Presiden Unima Internasional Dadi agar menampilkan dalang Bocah dengan durasi pendek. Untuk symposium pemilihan topik harus tepat dan berguna bagi perkembangan Unima dari berbagai Negara, harus mengena untuk semua peserta dan bukan hanya sebatas pengetahuan tetapi dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kompetensi para puppeteer.
  11. Diadakan research bersama untuk persiapan International Symposium agar ada keterlibatan dengan seluruh Perwakilan Unima, dapat melalui kuesioner atau diskusi saat ada pertemuan-pertemuan Unima sebelum tahun 2020.
  12. Pemilihan para pembicara harus mewakili akademisi, researcher dan pelaku seni.
  13. Harus lebih baik dalam memilih panitia, translator, alat penterjemah, ruangan, makanan, perbanyakan materi dll.
  14. Harus diadakan evaluasi kegiatan symposium supaya dapat menjadi masukan untuk penyelenggaraan berikutnya.

Jakarta 17 Juni 2016,

T.A. Samodra Sriwidjaja

Presiden UNIMA Indonesia

Share

Related posts

March 17, 2020

POSTPONED of Bali 23rd UNIMA International Congress, World Puppetry Festival and International Seminar 13-19 of April, 2020


Read more
March 12, 2020

We Love Bali Movement by Governor of Bali. 23rd UNIMA International Congress, World Puppetry Festival and International Seminar 13-19 of April 2020 in Bali


Read more
March 12, 2020

Indonesia Foreign Ministry press release regarding Covid-19 outbreak


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2022 UNIMA Indonesia. All rights reserved - [Site Index]